Gejala awal penyakit jantung dan pencegahannya. Penting untuk diingat bahwa mengetahui gejala awal serangan jantung dapat membantu dalam memberikan pertolongan pertama yang tepat saat terjadi keadaan darurat yang bisa mengancam jiwa tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai serangan jantung, ada baiknya untuk mengetahui tanda-tanda dan penyebabnya. Selain itu, penting juga untuk mencari tahu cara mengatasinya agar dapat menghindari bahaya yang lebih besar di masa depan.
Mengenal Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya
Ketika aliran darah ke jantung berkurang atau terhenti, maka kondisi yang terjadi disebut serangan jantung. Menurut American Heart Association, gejala serangan jantung dapat muncul dengan intensitas tiba-tiba atau perlahan, dan bisa juga terasa sebagai rasa sakit.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis gejala awal penyakit jantung dan pencegahannya agar dapat mengambil tindakan yang tepat.
1. Sesak Napas
Salah satu ciri dari serangan jantung adalah adanya sesak napas atau disebut juga dengan dyspnea. Hal ini terjadi karena organ tubuh tidak mendapatkan cukup asupan oksigen akibat terganggunya pompa darah.
Akibatnya, tubuh memerlukan oksigen lebih banyak dan bisa juga menyebabkan seseorang dapat mengalami sesak didada serta karena usaha bernapas yang lebih keras. Sesak napas seringkali menjadi gejala umum pada kondisi jantung serta paru-paru, dan dapat terjadi dengan atau tanpa adanya rasa yang tidak nyaman pada dada.
2. Nyeri Dada
Gejala umum pada berbagai penyakit jantung, termasuk serangan jantung, adalah nyeri dada atau angina. Nyeri tersebut dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga menimbulkan rasa yang tidak nyamanan, sesak napas, dan dada seperti tertekan.
Pada serangan jantung, gejala rasa sakit umumnya dimulai dari dada dan kemudian menyebar ke area tubuh lain seperti leher, punggung, sampai pinggang. Beberapa orang juga dapat merasakan rasa nyeri dada yang mirip dengan rasa ulu hati terbakar.
3. Jantung Berdebar
Palpitasi jantung atau jantung berdebar merupakan salah satu gejala awal serangan jantung. Kondisi tersebut bisa terjadi dalam bentuk detak jantung yang cepat atau bahkan terasa seperti jantung berhenti berdetak karena rasa cemas.
Saat mengalami palpitasi jantung atau jantung berdebar, kamu mungkin juga merasakan detakan jantung yang tidak biasa pada area dada, tenggorokan, maupun leher. Kondisi jantung berdebar dapat terjadi pada saat istirahat atau aktivitas normal dan terkadang bisa datang secara tiba-tiba.
Tanda-tanda seperti palpitasi jantung harus tetap diwaspadai meskipun kemungkinannya kecil terjadi serangan jantung. Namun, bila jantung berdebar berlangsung terus menerus dan terasa tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 6 Tanda Gejala Gula Darah Tinggi dan Cara Mengatasinya
4. Mudah Lelah
Kelelahan ekstrem yang menjadi salah satu gejala awal serangan jantung dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika sedang beristirahat. Oleh karena itu, kelelahan ini berbeda dengan kelelahan biasa dan dapat menyebabkan sulit untuk bangun pagi, menjalankan aktivitas sehari-hari, atau rasa layu setelah tidur.
5. Sulit tidur
Setelah mengalami serangan jantung, perubahan emosional dapat terjadi dan menyebabkan kecemasan yang meningkat, yang dapat berdampak pada kualitas tidur dan menyebabkan kesulitan untuk tidur atau bahkan insomnia.
Selain itu, gejala awal serangan jantung seperti sesak napas dan keringat dingin pada malam hari juga dapat menyebabkan susah tidur.
Cara Mengatasi Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan segera. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan jantung adalah sebagai berikut:
- Segera panggil bantuan medis darurat – Jangan menunda-nunda untuk memanggil bantuan medis darurat seperti ambulans atau menghubungi nomor darurat di wilayahmu. Setiap detik sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa.
- Beristirahat – Berhenti melakukan aktivitas dan beristirahatlah sebanyak mungkin untuk membantu jantungmu beristirahat dan meminimalkan kerusakan lebih lanjut.
- Minum obat – Jika kamu memiliki obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi serangan jantung atau masalah jantung lainnya, segera minum obat tersebut sesuai dengan dosis yang telah diresepkan.
- Oksigen – Segera memperoleh oksigen dengan menggunakan alat oksigen jika ada.
- Operasi darurat – Dalam beberapa kasus serangan jantung, operasi darurat seperti angioplasti koroner atau bypass jantung mungkin diperlukan untuk mengatasi penyumbatan arteri jantung.
- Perubahan gaya hidup – Setelah pulih dari serangan jantung, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan berhenti merokok untuk mengurangi risiko serangan jantung di masa depan.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat dalam mengatasi serangan jantung.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Kesimpulan
Meskipun gejala awal serangan jantung dan GERD bisa sangat mirip, tetapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih mungkin mengalami gejala yang tidak khas saat mengalami serangan jantung, seperti mual, muntah, dan sakit punggung.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal penyakit jantung dan pencegahannya agar bisa segera mencari bantuan medis jika terjadi gejala yang mencurigakan.