Penyakit Kaki Gajah. Diperkirakan ada lebih dari 120 juta kasus orang menderita penyakit kaki gajah atau filariasis di dunia, menurut data dari WHO. Sehingga kita harus dibekali dengan pengetahuan mengenai penyebab, gejala, serta cara penanganannya, karena memang menjadi sangat penting. Artikel kali ini akan membahas seputar penyakit kaki gajah, berikut ulasannya.
Apa sih Penyebab terjadinya penyakit kaki gajah?
Infeksi dari cacing jenis filaria yang menyebar lewat gigitan yang berasal dari nyamuk menjadi penyebab utama terjadinya penyakit kaki gajah. Terdapat tiga jenis cacing yang dapat menimbulkan pemyakit ini, yaitu:
- Wuchereria bancrofti,
- Brugia malayi,
- Brugia timori,
Setelah terjadi gigitan dari nyamuk yang terinfeksi, larva cacing parasit akan langsung masuk ke dalam aliran darah kemudian menyebar ke sistem limfatik. Selanjutnya, larva tersebut akan tumbuh dan berkembang biak menjadi cacing dewasa, sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit kaki gajah atau filariasis.
Dalam sistem limfatik, cacing dewasa dapat bertahan sampai beberapa tahun lamanya. Sistem ini memiliki peran yang penting untuk menjaga imun tubuh serta melindungi tubuh dari penyakit.
Semakin lama cacing yang bersarang ini akan membuat kerusakan dan menimbulkan terjadinga pembengkakan pada area yang terinfeksi.
Anda perlu waspada jika Anda tinggal pada area yang kotor, dan banyak genangan air yang membuat kehadiran dari banyak nyamuk. Selain itu penyakit ini juga lebih beresiko pada wilayah yang beriklim tropis maupun subtropis.
Penyakit ini perlu perhatian lebih dan patut untuk diwapadai, mengapa? Sebab penyakit kaki gajah bisa terjadi tanpa adanya gejala yang akut ataupun kronis.
Walaupun begitu, dapat ditularkan serta menimbulkan kurusakan sistem limfatik dan juga ginjal yang menyebabkan terganggunya imun tubuh manusia. Dan jika sudah mengalami keluhan, ada beberapa tanda yang muncul, apa saja? Berikut ulasannya.
2 Gejala penyakit kaki gajah yang bisa muncul
Tanda-tanda Penyakit kaki gajah akut
Jika seseorang terkena penyakit kaki gajah akut, maka kondisi tersebut dapat ditandai dengan adanya peradangan di sekitar kulit, kelenjar getah bening, serta di bagian pembuluh limfatik. Hal ini bisa menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang merespons keberadaan parasit penyebab dari penyakit kaki gajah.
Selain itu, kulit akan menjadi lebih kering, menebal serta berubah menjadi gelap di area yang mengalami pembengkakan. Terkadang, muncul juga seperti luka bakar saat menekan area kulit yang mengalami pembengkakan.
Kondisi kaki gajah tidak hanya membuat kulit pada bagian yang membengkak membentuk sepweti cekungan jika ditekan (dikenal sebagai pitting edema), tapi juga dapat menyebabkan peradangan kulit akibat infeksi sekunder.
Hal ini terjadi ketika sistem pertahanan tubuh menurun akibat rusaknya sistem limfatik. Sebagai penyakit tropis, kaki gajah dapat menyebabkan penderitanya merasa tak bisa apa-apa dan bisa berlangsung selama beberapa minggu.
Tanda-tanda Penyakit kaki gajah kronis
Gejala pembengkakan jaringan atau limfedema pada area kaki, area lengan, dan skrotum merupakan indikasi dari infeksi filariasis yang kronis, yang memberikan alasan mengapa penyakit ini dikenal dengan sebutan kaki gajah.
Perubahan bentuk tubuh yang disebabkan oleh pembengkakan payudara serta organ intim, seringkali juga disertai dengan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, yang bisa berdampak luas pada kesehatan mental serta sosial ekonomi dari penderitanya.
Cara pengobatan penyakit kaki gajah
Berupaya mengendalikan gejala dan mencegah penyebaran infeksi menjadi tujuan utama pengobatan bagi penderita penyakit kaki gajah, meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Dokter nantinya akan memberikan resep obat anti-parasit untuk mematikan cacing penyebab kaki gajah. Berikut jenis obat tersebut.
1. Obat Diethylcarbamazine
Obat ini merupakan obat yang berfungsi untuk mematikan cacing-cacing tertentu yang menjadi penyebab infeksi kaki gajah. Obat antiparasit ini direkomendasikan untuk diminum sekali dalam satu tahun dan tersedia dalam bentuk tablet. Penting untuk menggunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter untuk hasil yang optimal.
2. Obat Ivermectin
Kombinasi obat ivermectin dan Diethylcarbamazine, yang diminum sekali dalam setahun, dapat memberikan dampak yang positif untuk waktu jangka panjang dalam mengatasi kaki gajah.
Selain itu, dalam membantu meringankan gejala, dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat, seperti antihistamin, obat pereda rasa nyeri, serta antibiotik. Jika pembengkakan semakin parah, maka kemungkinan tindakan operasi akan dilakukan sebagai penanganan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengendalikan pembengkakan dan mencegah infeksi:
- Rajin mencuci area yang bengkak dengan sabun dan air bersih rutin setiap hari.
- Naikkan posisi tubuh yang mengalami pembengkakan ketika berbaring maupun duduk.
- Gunakan pelembap pada area yang bengkak untuk membantu melembapkan kulit.
- Jangan membalut area yang bengkak terlalu ketat, namun dapat digunakan perban yang longgar untuk mencegah pembengkakan semakin memburuk.
- Jika ada luka, bersihkan luka tersebut menggunakan cairan antiseptik.
- Rajin berolahraga ringan sesuai petunjuk dokter untuk membantu memperlancar aliran di sistem limfatik.
Cara pencegahan
Anda dapat mencegah filariasis dengan menghindari kontak dengan nyamuk pembawa parasit penyebab kaki gajah. cara adalah sebagai berikut:
- Membersihkan area yang menjadi potensi sarang nyamuk, seperti tempat penampungan air dan sampah.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari gigitan nyamuk.
- Menggunakan losion atau semprotan anti-nyamuk.
- Konsumsi obat DEC dan ivermectin jika bepergian ke daerah yang berpotensi filariasis.
- Berkonsultasi dengan dokter jika ada pembengkakan yang tidak biasa.
Baca Juga:
8 Cara Menghilangkan Ngorok dengan Mudah dan Efektif
Gejala dan Cara Mengatasi Kanker Payudara Pada Laki Laki