Inilah 5 Penyebab Gigi Berlubang pada Anak yang Harus Anda Ketahui Sekarang Juga!

3 min read

penyebab gigi berlubang pada anak

Penyebab gigi berlubang pada anak. Karies gigi merupakan penyakit yang paling umum menyerang mulut, terutama gigi, dan jika tidak diobati dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kehilangan gigi. Lubang dapat terjadi pada gigi manapun, namun lebih sering terjadi pada gigi belakang atau gigi geraham serta gigi premolar.

Selain itu, tidak ada batasan usia, karena karies dapat mempengaruhi siapa pun, kapan pun dalam hidup mereka. Biasanya, masa kanak-kanak menjadi periode di mana karies paling sering terjadi dan aktif.

5 Penyebab Gigi Berlubang Pada Anak yang Paling Umum

penyebab gigi berlubang pada anak 2

Gigi berlubang adalah salah satu jenis penyakit yang memiliki banyak faktor penyebab, yang dapat mempengaruhi pada anak-anak. Berikut ini, kami akan menyebutkan dan membahas faktor penyebab gigi berlubang pada anak yang paling umum.

1. Ketidakbersihan gigi

Penyebab gigi berlubang pada anak terjadi ketika jumlah bakteri yang hidup di dalam mulut meningkat secara signifikan akibat penumpukan plak gigi (lapisan yang terbentuk dari sisa makanan, air liur, bakteri, dan sebagainya) yang tidak dibersihkan dengan baik. Bakteri ini mengubah plak gigi menjadi asam, dan jika plak tersebut terus terjaga dalam kontak dengan gigi dalam waktu yang lama, email gigi akan kehilangan mineralnya sehingga menjadi poros dan akhirnya membentuk lubang, bahkan dapat mencapai saraf gigi, yang menyebabkan rasa sakit dan infeksi.

Penggunaan rutin sikat gigi dan benang gigi dapat menghilangkan penumpukan plak gigi, oleh karena itu seringkali gigi berlubang pada anak-anak terjadi karena tidak menyikat gigi mereka dengan benar.

Perawatan kebersihan gigi sebaiknya dimulai sejak bayi, di mana orang tua perlu membersihkan mulut bayi dari sisa makanan, bahkan sisa susu, menggunakan kain kasa. Selanjutnya, orang tua perlu membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan menyikat gigi. Dalam hal ini, orang tua dapat menyikat gigi di depan anak-anak mereka dan membiarkan mereka bermain-main dengan sikat gigi.

TRENDING  Pertolongan Pertama Saat Sakit Gigi: Cara Mudah Meredakan Sakit Gigi Seketika

Dengan cara ini, secara perlahan, kita mengajari dan membantu mereka untuk menyikat gigi sendiri, sehingga dapat mencegah timbulnya gigi berlubang pada anak. Ketika mereka sedikit lebih besar, perlu adanya pengawasan agar mereka menyikat gigi dengan benar dan menjaga kebersihan mulut mereka.

Anak-anak sebaiknya menyikat gigi minimal dua kali sehari, dengan durasi setidaknya dua menit setiap kali menyikat. Sikat gigi sebelum tidur sangat penting, karena pada saat itu sangat krusial untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal di mulut.

Selain itu, banyak anak yang tidak menggunakan benang gigi atau menggunakan benang gigi dengan cara yang salah. Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa karies gigi juga dapat terjadi ketika plak dan partikel makanan tidak dihilangkan di antara gigi. Mengingat penggunaan benang gigi bisa sulit bagi anak-anak, maka orang tua perlu membantu dan mengajarinya dengan benar.

Pasta gigi yang digunakan sebaiknya mengandung fluoride namun tidak terlalu abrasif. Kandungan fluoride membantu menjaga kekuatan dan ketahanan gigi terhadap karies.

2. Kebiasaan makan

Dalam mencegah gigi berlubang pada anak-anak, kebiasaan makan memegang peran penting. Penyebab gigi berlubang pada anak akan lebih tinggi jika mereka mengonsumsi makanan manis, mengandung gula, atau makanan dengan karbohidrat tinggi yang sering kali melekat pada gigi. Makanan-makanan ini, seperti kentang goreng, biskuit manis atau asin, kue-kue, es krim, jus buah kemasan, dan minuman berkarbonasi, harus dihindari.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apa yang dikonsumsi anak-anak, seberapa lama mereka makan, dan seberapa sering mereka melakukannya. Dorong mereka untuk mengikuti diet rendah gula dan karbohidrat terolah tinggi serta kaya akan sayuran segar, buah-buahan segar, protein, dan karbohidrat kompleks.

TRENDING  ada 3 cara perawatan mengatasi bintik fordyce pada kelamin

Selain itu, frekuensi makan juga perlu diperhatikan. Mengonsumsi makanan secara teratur atau sering ngemil dapat meningkatkan serangan asam pada gigi dan risiko terjadinya karies gigi.

Sebagai langkah pencegahan, ajarkan anak-anak untuk minum air setelah makan camilan atau minuman apa pun untuk membantu membersihkan gula dari gigi mereka. Selain itu, hindari makan atau minum sebelum tidur, dan jika harus melakukannya, pastikan mereka membersihkan mulut dan tidur dengan mulut yang bersih.

3. Kebiasaan Pernapasan, Mengunyah, dan Menelan

Anak-anak sering kali bernapas melalui mulut, menelan dengan tidak benar dengan mendorong lidah di antara gigi, dan mengunyah dengan mulut terbuka. Hal ini bisa menjadi akibat dari kebiasaan buruk yang mereka kembangkan selama masa pertumbuhan dan perlu diperbaiki.

Dalam beberapa kasus, kebiasaan ini dapat menjadi akibat dari gangguan fungsi yang terkait dengan masalah seperti pilek berulang, radang tenggorokan, atau amandel membesar. Namun, dalam beberapa situasi lainnya, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tidak normal pada mulut, penumpukan gigi, dan gangguan fungsi mulut.

Ketika seorang anak bernapas melalui mulut, produksi air liur berkurang dan mulut menjadi kering, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang pada anak. Terkadang mereka juga tidak mengunyah dengan benar dan tidak menelan dengan baik, sehingga mulut mereka mengumpulkan banyak sisa makanan dan beberapa makanan dapat menjadi sulit ditelan, yang berkontribusi pada munculnya penyakit dan gangguan, termasuk karies gigi.

4. Penyebab Genetik

Pembentukan enamel gigi pada anak-anak dapat terganggu oleh masalah genetik. Umumnya, gigi-gigi yang mengalami masalah mineralisasi memiliki bentuk yang sedikit tidak normal, warnanya tidak teratur, dan terlihat lebih porus, sehingga gigi-gigi tersebut rusak lebih cepat dan lebih rentan terhadap karies. Kadang-kadang, gigi-gigi tersebut hanya memiliki noda putih atau cokelat.

TRENDING  penyebab balita diare tidak mau makan

Meskipun masalah ini tidak dapat dicegah, namun penting untuk mendeteksinya sejak dini dan dapat diobati dengan menggunakan produk yang dapat mengembalikan mineral pada gigi.

5. Kurangnya Kunjungan ke Dokter Gigi

Jangan lupa bahwa menjaga kebersihan gigi yang baik melibatkan pemeriksaan gigi secara teratur. Sama seperti orang dewasa yang disarankan untuk mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan, anak-anak juga sebaiknya melakukannya dengan frekuensi yang sama.

Sebaiknya anak-anak mulai mengunjungi dokter gigi anak sejak bayi, agar mereka terbiasa dengan pemeriksaan mulut dan orang tua dapat belajar cara merawat gigi mereka dengan benar. Sangat penting untuk menjalani pemeriksaan rutin sejak tumbuhnya gigi pertama, yaitu sekitar usia 6 bulan.

Baca Juga: Ini 4 Cara Mengatasi Gastritis pada Anak Secara Alami Tanpa Efek Samping

Kesimpulan

Pemeriksaan dan pembersihan gigi secara rutin sangat penting untuk mencegah gigi berlubang pada anak. Saat melakukan kunjungan rutin, dokter gigi akan mencari tanda-tanda awal penyebab gigi berlubang pada anak dan membersihkan plak gigi, sementara dokter gigi anak akan mengevaluasi cara anak mengunyah, menelan, dan apakah gigi mereka memiliki cukup ruang untuk pertumbuhan gigi baru.

Dokter gigi anak dan timnya, termasuk ahli kebersihan gigi, dan lainnya, akan mengajarkan kepada seluruh keluarga cara membersihkan gigi terbaik secara menyeluruh. Dengan menanamkan kebiasaan baik dalam menjaga kebersihan gigi pada anak-anak, kita dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi mereka, mencegah munculnya karies gigi sejak awal, sehingga mereka dapat menikmati senyuman yang lebih sehat dan bahagia di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

YOUR EXISTING AD GOES HERE