Virus Cacar Monyet. Para para ahli kesehatan di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk mengurangi beban dan meredakan wabah virus cacar monyet setelah baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyakit ini menjadi keadaan darurat kesehatan global.
Meskipun kasus ini tergolong langka, jumlahnya terus meningkat sejak bulan Mei. Para ahli tidak hanya berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga menggunakan vaksin dan obat-obatan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan terhadap virus ini.
Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
Berikut ini adalah proses diagnosis penyakit ini:
Jika ada kecurigaan terhadap penyakit virus cacar monyet, tenaga kesehatan harus mengambil sampel yang tepat dan mengirimkannya dengan aman ke laboratorium yang memiliki fasilitas yang memadai.
Konfirmasi penyakit cacar monyet bergantung pada jenis dan kualitas sampel yang diambil serta jenis tes laboratorium yang digunakan. Oleh karena itu, sampel-sampel tersebut perlu dikemas dan dikirim sesuai dengan persyaratan nasional dan internasional yang berlaku.
Tes rantai polimerase (PCR) adalah pilihan utama dalam tes laboratorium karena tingkat akurasi dan sensitivitasnya yang tinggi. Sampel yang ideal untuk mendiagnosis penyakit cacar monyet adalah lesi pada kulit, seperti cairan dari vesikel dan pustula, serta kerak kering. Jika memungkinkan, biopsi juga dapat dilakukan.
Sampel-sampel lesi harus disimpan dalam tabung kering dan steril tanpa adanya media pengangkut virus, serta tetap terjaga dalam suhu dingin.
Apa saja gejala penyakit cacar monyet?
Gejala penyakit cacar monyet umumnya ringan dan tidak mengancam jiwa, meskipun rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengannya dapat menjadi serius.
Gejala penyakit ini meliputi ruam dan gejala yang mirip dengan flu yang muncul beberapa minggu setelah terinfeksi awal. Selain itu, pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat terjadi setelah munculnya gejala saluran pernapasan atas.
Beberapa kasus dapat mengalami hanya ruam tanpa gejala flu. Meskipun gejala klasik penyakit cacar monyet melibatkan munculnya bintik-bintik yang meninggi atau bercak yang membesar di seluruh tubuh, pada wabah saat ini gejalanya mungkin lebih tidak terlihat.
Luka pada kulit dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Dalam wabah saat ini, dokter telah melihat luka pada wajah, tangan, kaki, dada, area genital, bokong, dan kadang-kadang di dalam mulut, karena virus ini terutama menyebar melalui kontak dekat, termasuk kontak seksual atau intim.
Bagaimana virus penyebab penyakit cacar monyet menyebar?
Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Virus cacar monyet ini menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Selain itu, virus juga dapat menyebar saat seseorang menggunakan benda-benda (misalnya, pakaian tidur) yang telah bersentuhan dengan orang yang memiliki penyakit cacar monyet.
Seseorang dapat terinfeksi virus cacar monyet dan penyebab penyakit ini melalui cara-cara berikut:
- Kontak langsung dengan ruam, kerak, atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi penyakit cacar monyet.
- Kontak dekat yang berlangsung lama (lebih dari empat jam) dengan droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Hal ini termasuk kontak seksual.
- Penggunaan pakaian, seprai, selimut, atau bahan lain yang telah bersentuhan dengan ruam atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
- Seorang wanita hamil yang terinfeksi dapat menularkan virus penyakit cacar monyet kepada janinnya.
Penularan penyakit ini dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui cara-cara berikut:
- Gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi.
- Konsumsi daging hewan buruan yang dimasak sebelum dikonsumsi.
- Produk-produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
- Kontak langsung dengan cairan tubuh atau ruam dari hewan yang terinfeksi penyakit cacar monyet
Apakah pilihan pengobatan yang tersedia?
Tidak ada pengobatan yang pasti untuk virus cacar monyet yang terbukti efektif bagi orang yang terinfeksi virus ini. Namun, terdapat beberapa obat yang memiliki potensi sebagai pilihan pengobatan pada kasus-kasus yang parah.
Sebagian besar kasus penyakit cacar monyet dapat sembuh dengan menggunakan obat bebas yang dapat merawat gejala. Akan tetapi, untuk kejadian yang tidak ringan, pengobatan bisa dilakukan dengan obat antivirus yaitu Tecovirimat atau TPOXX. Meskipun obat ini tersedia, tetapi belum secara langsung disetujui untuk pengobatan penyakit cacar monyet.
Tecovirimat telah disetujui pada tahun 2018 untuk pengobatan penyakit cacar pada orang dewasa dan anak-anak, meskipun belum secara langsung diteliti untuk penyakit cacar monyet. Uji klinis pada hewan telah menunjukkan tingkat efektivitas dalam pengobatan semua penyakit yang disebabkan oleh ortopoxvirus, termasuk penyakit cacar monyet.
Beberapa dokter melaporkan kesulitan dalam memperoleh obat ini, karena mereka harus melewati proses yang panjang untuk mendapatkannya dari persediaan Amerika Serikat bagi pasien-pasien mereka.
Apa saja komplikasi yang terjadi akibat penyakit cacar monyet?
Beberapa komplikasi yang terkait dengan penyakit ini meliputi:
- Timbulnya bekas parut yang parah di wajah, lengan, dan kaki.
- Risiko kebutaan.
- Kemungkinan terjadinya infeksi lain.
- Kematian, meskipun kasus-kasus tersebut jarang terjadi.
Virus yang menyebabkan penyakit cacar monyet, terutama subjenis II yang dominan pada wabah tahun 2022, jarang menyebabkan kematian.
Baca Juga: Waspadai! 5 Tanda Serangan Jantung Akan Muncul yang Jarang Diketahui
Penting untuk diingat bahwa penyakit virus cacar monyet jarang terjadi di Amerika Serikat dan virus ini tidak mudah menular antara manusia tanpa kontak yang erat. Namun, jika Anda mengalami timbulnya ruam baru atau mengalami gejala penyakit ini, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.
